Jumat, 23 Maret 2012

Btw, kali ini saya mau sedikit curhat aja, tentang suka duka selama saya kuliah di jurusan yang mungkin dianggap “enteng” oleh sebagian orang. Ya itung-itung ini peninggalan saya sebagai mahasiswa semester satu, baru aja menetapkan diri untuk stay di jurusan ini.


Saat ini saya tercatat sebagai mahasiswa semester awal di sebuah Universitas di Malang. Perlu disebutin? Harus tahu dong, Universitas apa yang terbesar di Malang dengan status yang bimbang negeri atau mandiri. Ya, pembaca harus tahu. Saya kuliah di  jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kenapa saya pilih Bahasa dan Sastra Indonesia? Kenapa yah ? tanya kenapa ??? :P

Kalau boleh jujur, awal saya mau kuliah saya tidak pernah berminat akan mengambil jurusan itu. Saya pengen kuliah ngambil acounting ataupun ilmu-ilmu yang berbau science pkoknya gak pengen ngambil ilmu yang gak ada hubungan dengan guru lah. Namun tidak dilepaskan oleh ibu saya.Dulu saya juga sudah di terima di jurursan akuntansi di Universitas sawasta terbesar di Malang, juga pernah di terima jurusan Biologi di Universitas swasta terbesar di Malang, juga pernah di terima di jurusan ilmu kelautan di Universitas negeri terbesar di Malang, juga pernah di terima di jurusan PKn di universitas negeri terbesar di Malang, juga pernah di terima di jurusan akuntansi di universitas swasta terbesar di Malang untuk ke dua kalinya. akhirnya perjalanan panjang pencariankupun terhenti di jurusan ini.

Kebetulan kampus saya itu memang negeri. Fakultas tempat saya mendaftar adalah fakultas yang memiliki beberapa jurusan bahasa yang menawarkan bahasa asing yang terkesan lebih “bergengsi” daripada bahasa Indonesia, seperti: Inggris. Jadi saya punya fikiran, buang aja gak yah jalur ini? ikut jalur tes aja? tapi saya takut ,dan saya rasa inilah takdir yang Allah berikan sama saya. Soalnya  Ibu saya aja rada gak sreg saya mengambil jurusan tersebut, maka dengan mengucap Basmallah saya memutuskan untuk mengambil jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia tersebut.  faktanya,saya masuk juga ke dalam jurusan itu sampai saat ini dan mulai menikmati hasilnya..

Awal tercatat sebagai mahasiswa jurusan itu, saya sempat merasa sedikit “minder” dengan jurusan saya. Bukan tanpa alasan saya merasa seperti itu. Bayangkan, tiap reuni atau berkenalan dengan orang dan menanyakan kuliah di jurusan apa, pasti komentar mereka lumayan bikin saya “sesak nafas”. Dengan cueknya mereka bertanya, “Kenapa ngambil bahasa Indonesia? Emang gak bisa bahasa Indonesia sampai dipelajarin lagi?” atau yang lebih parah bikin sesak ada yang bilang gini, “Kenapa bahasa Indonesia? banyak sudah tuh yang jadi guru bahasa indonesia, mana ada sudah lowongan PNSnya tuh kan?”

Saat itu saya hanya bisa menjawab dengan tersenyum "Saya merasa bakat saya di cabang bahasa indonesia," sambil dalem hati ngedumel, “Baguskah nilai bahasa Indonesiamu saat sekolah sehingga merasa sudah pintar? Bukankah yang ada, karena menyepelekan bahasa Indonesia nilaimu malah tidak bagus? Lalu yakinkah kamu sudah mampu berbahasa dengan baik? Lalu haruskah kau merasa kalau bahasa negaramu tidak “sekeren” bahasa asing? Bayangkan, sangat menyedihkan yah orang Indonesia aja gak mencintai bahasa negaranya sendiri..”

Saya menyesal karena tidak bisa mengutarakan itu semua kepada mereka yang menanggap “remeh” jurusan saya saat itu. Tapi yang lebih membuat saya menyesal, tidak seharusnya saya merasa “rendah” dengan jurusan mereka yang dianggap “lebih mentereng” daripada jurusan saya. Sekarang saya justru bangga dengan jurusan saya. Karena apa?? Karena saya mendapatkan banyak kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Saya jadi lebih berani berbicara di depan umum, saya jadi lebih mencintai bahasa negara kita, saya jadi lebih mengerti tentang seluk beluk bahasa Indonesia yang selama ini belum pernah saya tau.. Itu semua belum tentu bisa saya dapatkan kalau saya mengambil jurusan lain..yah, memang semua jurusan mempunyai kelebihan masing-masing kan.

Intinya saya sekarang justru bangga dengan jurusan saya.oh ya saya lupa, aq paling benci orang yang munafik suka ngremehin semua pekerjaan, seakan pekerjaannya tu yang paling baik ja,,,,,, dan satu hal knp sih kamu selalu membangga-banggakan jurusanmu,, kalo aq mau?????? sudah dr dlu aq ngambil jurusanmu itu, syang aq g mau,,, seorang guru lebih baik daripada seorang petani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar